Tahukah kamu bahwa rindu tak bisa
menunggu? Bahwa rindu bukan hanya sekedar kata tapi rasa.
Hey kamu, sadarkah kamu bahwa rindu
tak mau menunggu? Tak terkecuali rinduku padamu.
Jangan tanyakan
aku kenapa aku begitu rusuh hanya karena rindu. Karena aku sendiri tidak tahu. Yang
pasti, rindu ini menyiksaku.
Kamu,
laki-laki yang berbaju abu dengan celana jins biru. Berhentilah membuat aku
rindu! Karena rindu ini menyiksaku. Bayang-bayangmu tak pernah minggat dari
pikiranku. Pesonamu terlalu indah untuk aku palingkan dari diriku.
Berhentilah membiusku!
Kamu tahu bahwa aku tak mampu melawan kharismamu. Kamu tahu bahwa kata cintamu
sanggup meluluhlantakan duniaku.
Hanya dengan
satu kata itu. Hanya dengan kata cinta.
Kamu berhasil
mengambil semua kemudiku.
Tapi tetap
saja kamu tidak bisa mengemudikan rasa rinduku, padamu.
Wahai kamu
yang aku sebut rindu,
Pernahkah kamu
merasakan sesak di dada seperti tak lagi merasakan udara?
Pernahkah kamu
merasakan sesak di dada ketika melihat rupa yang sangat ingin kau jumpa?
Pernahkah juga
kamu merasakan sesak di dada saat telingamu menangkap namanya mengudara?
Wahai kamu sang
pemilik rindu,
Apakah jutaan
air mata tak cukup meluluhkan keadaanmu?
Apakah jutaan
doa dan tasbih tak cukup membuatku kembali dalam rengkuhanmu?
Dan apakah harus
sampai jutaan detik terurai untuk membuatmu percaya aku masih menantimu?
Untuk kamu,
yang aku sebut rindu..
Jangan biarkan
rindu ini terus merantai hatiku. Aku mohon.. bebaskanlah aku dari jeratan rindu
yang menggebu dan berbahagialah lagi bersamaku.
Tanpa rindu,
tapi bertemu..
Komentar
Posting Komentar